×
JIKA LINK (Download) & GAMBAR HILANG
Silahkan matikan Adblock Anda, atau Silahkan gunakan Google Chrome Browser!

Honda Beat Matic Dan Segala Macam Penyakitnya Pasca Kecelakaan

Saya punya motor beat honda. Dari awal saya gunakan 3 tahun lalu mungkin kurang rajin mengganti oli mesin. Paling sebentar saya ganti pada priode 3 bulan. Tapi pada akhir-akhir ini, beberapa bulan terakhir ini saya malas mengganti oli mesin, sudah hampir 8 bulan saya tidak menggatinya. Apalagi beberapa bulan kebelakang, tepatnya 5 bulan yang lalu, saya mengalami kecelakaan. Motor saya rusak di bagian sparkboard, garpu, dan bagian CVT bagian bawah meski hanya lecet dan bengkok pada besi (Saya tidak tahu namanya) di dekat standar dua. Kenapa saya bisa kecelakaan? Itu karna ada mobil dengan nomor polisi B (dari luar kota) sok tahu ketika berkendara di jalanan kota Bogor. Tepatnya di belokan Batutulis / MBah Dalem. Saya berada di arah menuju Cipaku. Sedangkan Mobil yang pengemudinya mengaku-ngaku anggota kesatuan marinir itu datang dari arah berlawanan. Mobil itu mengira jalan itu hanya satu jalur, jadi dia menghabiskan sebuah bagian jalur pengemudi lain dari arah berlawanan. Alhasil, saya yang sedang pelan di belokan itu, mengemudikan motor saya ini tepat setengah meter dari bibir jalan, dihantamnya dari depan. Otomatis saya terlempar ke depan dengan posisi melakukan tigger sprong (Salah atau benar tuh tulisannya. Maksud saya Loncat Macan.) Saya tidak tahu kenapa saya bisa melakukan itu, yang saya tahu saya melewati kap mesin mobil itu dengan cepat. Setelah saya jatuh ke aspal dengan posisi terakhir saat itu adalah jongkok. Saya memalingkan badan ke arah motor saya. Motor saya rusak, jok nya terbuka, body lecet, dan yang lainnya mengalami kerusakan yang mengharuskan motor saya masuk rumah sakit otomotif.
Yang membuat saya kesal. Mobil itu berniat kabur. Saya berlari mengejar mobil itu, meski tangan saya saja yang lecet akibat berbenturan dengan aspal, dan kepala alhamdulillah tidak apa-apa (Itu untungnya pakai Helm SNI), karena tidak bisa mengejar, untung ada tukang ojeg Mbah Dalem yang menawarkan bantuan, saya pun diboncengnya mengejar mobil itu. Dengan susah payah. Di depan pintu Istana Soekarno Batutulis. Dibantu beberapa pengemudi kendaraan lain, Angkot, Motor-motor, memblokir laju mobil itu. Maka saya sangat berterima kasih pada mereka.
Turunlah pengemudi itu dengan berbicara tanpa dosa; "Ada apa? Sekarang Mau kamu apa?" Ingin rasanya saya cabik-cabik mulutnya saat itu, lalu dia berbicara lagi dengan emosi, seolah-olah dia yang jadi korban, sedangkan kebenarannya saya lah yang jadi korban orang itu, dia berkata; "Kamu tidak tau saya siapa? Saya itu punya satuan!" ujar dia sambil menunjuk sebuah stiker bertuliskan dan berlogokan Marinir.
Saya tertawa mendengar ocehan orang itu. Sedikitpun saya tidak pernah takut pada siapapun, termasuk Presiden (Itu jika saya berada dijalan yang benar, atau saya tidak berbuat salah). Dikiranya saya akan melepaskan orang itu hanya gara-gara stiker tersebut. Kalau mau saya juga bisa pasang stiker dengan tulisan; 

Just Kidding
Hahahaaa....

Lalu saya jawab; "Bapak punya satuan? Itu urusan Bapak, saya tidak perduli! Yang jadi urusan saya itu, bagaimana dengan saya, tangan saya pada luka begini, motor saya rusak!" Ujar saya serius. "Bapak bilang punya satuan? Bukan kah anggota sebuah satuan itu disiplin dan bertanggung-jawab semua? Kenapa Bapak tadi mencoba lari dari tanggung-jawab? Kalau saja mereka tidak memotong dan memblokir jalan mobil Bapak, mungkin Bapak sudah melarikan diri! Ini kota Bogor, Pak! Bukan Kota lainnya yang acuh-tak-acuh ketika melihat orang lain kesusahan!"
Mendadak muka Bapak yang pemberani yang mengaku-ngaku anggota satuan marinir itupun mendadak seperti mayit. Pucat. Bibirnya bergetar sewaktu dia diam sembari melihat kesana-kemari, ataupun ketika berbicara kepada saya dengan gayanya yang sok seperti jagoan yang dibuat-buat, "Jadi kamu maunya apa?!" Bapak itu masih emosi.
Saya yang semakin tidak sabaran & mulai emosi pun berkata dengan nada suara yang tinggi, "Mau apa?! Harus Bagaimana?! Sekarang kita balikan posisinya, Bapak jadi saya, saya jadi bapak, bapak mau bagaimana dan mau apa dari saya?! Bapak anggota satuan Marinir bukan? Pasti bapak orang pintar! Sekarang, Bapak pikirkan itu, bapak harus bagaimana dan harus apa?!"
Sekian lama berdebat dengan orang itu. Sembari menahan perih di telapak tangan yang banyak luka lecet. Dan sakit hati ketika melihat motor saya rusak parah di bagian body dan stang. Akhirnya orang itu bertanggung jawab. Dia membayar biaya perbaikan motor saya. Ia memberikan RP. 200.000,-. Lalu pergi. Sedangkan biaya perbaikan saja yang saya bayarkan hanya memperbaiki segitiga stang motor beat saya saat itu bengkok adalah RP. 250.000,-. Belum lagi mengganti body yang sebagian hancur, lecet, dan retak, biaya penggantian kerusakan semuanya pada bagian body dan spion saja hampir RP. 400.000,- bisa dibayangkan berapa biaya yang saya keluarkan untuk kerusakan pada motor saya yang disebabkan oleh orang lain. Betapa beruntungnya saya bertemu dengan orang itu! 
(Seumur hidup, baru kali itu apes bertemu dengan orang itu. mudah-mudahan tidak bertemu dengan orang itu lagi untuk selama-lamanya. Dunia-akhirat! Amin!)
Itu singkat cerita tentang kecelakaan yang saya alami. Berawal dari situ, motor saya sering mengalami kerusakan. Pernah mati mendadak ditengah jalan. Stang terasa seakan lepas ketika tuas rem depan ditarik walau sedikit ditariknya. Keluar suara dibagian stang depan ketika melewati polisi tidur atau jalanan rusak. Kreek! Kreeek! Kreeek! kurang lebih seperti itu bunyinya. Distarter tangan/outomatis tidak mau hidup. Distarter manual, Batang handle starter tidak mau balik lagi, kadang nembak seperti meriam. Membuat kaget.
Lalu saya mengira-ngira, mungkin kiprok accu rusak, mungkin accu sudah drop, mungkin CVT kotor, Mungkin pada bagian komponen stang ada yang longgar, Mungkin dan mungkin. Karna semua itu hanya perkiraan dan saya tidak mau pusing dan tidak mau mengira-ngira lagi, maka pagi tadi saya bawalah motor matic saya itu ke Bengkel yang berada di persimpangan Cipaku yang diatas bengkel itu terdapat label sebuah merek oli ternama.
Saya serahkan lah motor matic itu kepada ahlinya.Setelah montir bengkel itu mencoba service motor beat matic saya, dari mulai membersihkan CVT, ganti oli mesin + ganti baru satu baut output oli mesin (karna baut yang lama sudah rusak pada bagian kepalanya), ganti oli gardan, memperbaiki stang motor yang katanya kerusakan ada pada mangkuk peluru stang (atas+bawah) dimana peluru di dalamnya acak-acakan + kurang diberi oli gemuk. Kira-kira semua itu biayanya sekitar; kurang-lebih RP 105.000,- + Uang rokok buat montir Rp. 20.000 (Penting! Bagaimanapun kita harus menghargai jasa montir. Apalagi montir yang menangani motor saya itu baik sekali orangnya kepada konsumen. Itu jika konsumen bisa bahasa sunda yang lemas / Baik dan benar. Hehe)
Semua kegunaan dari motor saya pun kembali kesedia-kala. Starter otomatis bisa dipakai. CVT, tidak ada masalah lagi. Stang, oke lah, meski tidak seenak ketika baru beli.
- Jika motor sudah mengalami kecelakaan, maka kinerja motor akan berkurang, tidak sama seperti pertama kali kita kendarai. Seberapapun keras motor itu diperbaiki berulang-ulang.- 
Sekian!

Note; Tulisan ini dibuat bukan untuk menjatuhkan atau membangun image siapapun. Tulisan ini ditulis berdasarkan pengalaman nyata Penulis untuk menjadi pengalaman bagi si pembacanya. Terima kasih!

Belum ada Komentar untuk "Honda Beat Matic Dan Segala Macam Penyakitnya Pasca Kecelakaan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel