Nyanyian Kumbang Cacat
7/05/2013
Tambah Komentar
Ketika para angin berkelakar tentang cacatku. Maka terkatakan memang
tiada sayap padaku namun tanganku masih gagah topang segala hidup.
Sekalian memeluk kekasihku.
Haruskah kecacatan itu membelenggu bibir tuk tersenyum. Tidak... cacat
ini memberi gairah tuk melebihi mereka yang sempurna. Dewasalah
belajar dewasa dan matang. Kita dia atau mereka sesungguhnya sama. Dan
kelebihan lah yang benar membedakan keindahan hidup semua. Mereka bisa
bernyanyi. Kita bisa bersyair. Semua bisa bernyanyi bersyair. Dan aku
hanya sebatas berdesis nyanyian kumbang cacat.
tiada sayap padaku namun tanganku masih gagah topang segala hidup.
Sekalian memeluk kekasihku.
Haruskah kecacatan itu membelenggu bibir tuk tersenyum. Tidak... cacat
ini memberi gairah tuk melebihi mereka yang sempurna. Dewasalah
belajar dewasa dan matang. Kita dia atau mereka sesungguhnya sama. Dan
kelebihan lah yang benar membedakan keindahan hidup semua. Mereka bisa
bernyanyi. Kita bisa bersyair. Semua bisa bernyanyi bersyair. Dan aku
hanya sebatas berdesis nyanyian kumbang cacat.
Belum ada Komentar untuk "Nyanyian Kumbang Cacat"
Posting Komentar